Kamis, 05 Desember 2013

Review Video “The Role of Family and Social Change” Dalam Pembahasan Perubahan Sosial

Oleh : Langitantyo Tri Gezar
Kelompok T, Ilmu Komunikasi FISIP UI 2010

Pada video tersebut, dapat diperhatikan penjelasan oleh para ahli Amerika mengenai peranan keluarga dalam perubahan sosial yang terjadi dan semakin dinamis dari masa ke masa. Hal ini sangat menarik untuk diamati, karena keluarga sebagai agen sosialisasi pertama dan terdekat seharusnya dapat memberikan nilai-nilai yang sesuai dengan yang diharapkan oleh masyarakat kepada anak-anaknya, namun keluarga juga berperan sebagai benteng atau penyaring nilai-nilai di masyarakat yang sampai kepada anak-anaknya, disebabkan tidak semua nilai-nilai dalam masyarakat itu baik.

Hubungannya dengan perubahan sosial, bahwa konsep keluarga sendiri, dari masa ke masa sudah berubah. Konsep keluarga yang umumnya timbul adalah terdiri dari orang tua dan anak saja. Namun sebenarnya konsep tersebut belum menyeluruh. Keluarga dapat terdiri dari anggota-anggota yang lebih luas, yakni juga terdiri dari kakek, nenek, paman, bibi, sepupu, cucu, bahkan hewan peliharaan. Selain itu anggota-anggota keluarga, yang esensial, tidak harus terikat pada garis keturunan maupun hubungan darah yang sama. Kenyataan yang ada, banyak orang-orang yang melakukan adopsi, atau pada keluarga di Barat, keluarga yang tidak terikat pernikahan sekalipun, menyebut diri mereka keluarga. Mari kita lihat fungsi-fungsi keluarga, antara lain fungsi afeksi (kasih sayang), perlindungan, sosialisasi, ekonomi (pemenuhan kebutuhan), dan biologis (meneruskan keturunan). Maka hubungan orang-orang di atas tidak berlebihan jika tetap disebut sebagai sebuah keluarga yang utuh, karena dapat memberikan fungsi-fungsi yang diinginkan.

Lalu diperlihatkan juga proses sosialisasi kepada anak, kegiatan yang terjadi dalam keluarga, dan peranan tiap anggota keluarga, yang mulai bergeser jika dibandingkan dengan yang terjadi dahulu. Dahulu, hubungan antara anak dan orang tua lebih tersegmentasi. Karena usia dan peranan yang sangat berbeda, seorang anak harus lebih hormat kepada orang tua mereka. Anak-anak harus membantu pekerjaan rumah tangga orang tuanya. Di masa sekarang, hal itu sudah tidak menjadi perhatian utama. Dahulu, seorang anak pada usia 10-15 tahun sudah diberikan tanggung jawab yang besar untuk membantu orang tuanya. Sekarang, anak usia tersebut memang juga dituntut mandiri, namun dengan cara yang lain. Contohnya anak mandiri dalam berkegiatan di sekolah dan menyelesaikan masalah pribadinya.


Selanjutnya peranan seorang ibu ataupun ayah dalam keluarga sekarang sudah tidak sama dengan dulu. Perubahan ini dilihat dari peran awal ibu yang hanya mengurus keperluan rumah tangga dan ayah yang keluar rumah untuk bekerja mencari nafkah. Ini menyebabkan interaksi keluarga dan ketahanan ekonomi untuk menjaga keutuhan keluarga minim. Melihat pola peran ibu-ayah sekarang, yakni Ibu lebih bebas untuk bekerja di luar seperti ayah, dan Ayah bergantian mengurus keperluan rumah tangga seperti Ibu, memberikan interaksi yang lebih positif serta ketahanan keutuhan keluarga yang lebih kuat. Hubungan peran pertama, dalam sebuah penelitian menunjukkan tingkat perceraian yang lebih tinggi dibandingkan hubungan peran kedua. Hal ini disebabkan interaksi dan ketahanan keutuhan keluarga yang lebih rapuh pada hubungan peran pertama dibandingkan hubungan peran kedua.

Terakhir, ditunjukkan pola keluarga dalam ikatan antarbudaya. Diambil contoh keluarga, yang Sang Ibu berasal dari barat dengan Ayah yang berasal dari Asia. Sang Ibu maupun Ayah tentunya dari awal sudah memiliki nilai budaya yang berbeda, namun yang terjadi mereka tetap berkomitmen untuk membentuk sebuah keluarga. Mereka sudah memiliki seorang anak yang lucu, dan pernikahan ini mampu menyatukan dua keluarga besar dari budaya yang berbeda. Keluarga antarbudaya ini juga menarik untuk diamati lebih lanjut, bila dibahas berkenaan dengan pola interaksi, pembagian peran yang terjadi, dan proses sosialisasinya kepada anak.

-- Video dapat diunduh di www.scele.ui.ac.id dan www.youtube.com --

Tidak ada komentar:

Posting Komentar